Dosen dan Mahasiswa Teknik Geomatika Meneliti Fenomena Land Subsidence di Pulau Sumatera
Dosen dan Mahasiswa Teknik Geomatika ITERA meneliti fenomena Land Subsidence di Pulau Sumatera. Land Subsidence atau penurunan muka tanah merupakan suatu proses turunnya permukaan tanah yang didasarkan pada suatu kerangka referensi (datum) tertentu. Penelitian ini dimulai dengan melakukan monitoring terhadap titik pantau Geodesi Nasional secara berkala untuk mendapatkan parameter deformasi vertikal terhadap titik-titik pantau yang ada. Tim yang terdiri dari Redho Surya Perdana, S.T., M.T, Angga Saputra, Shari Julita, Aisyah Oktriani, dan Agustin Herawati ini melakukan pengamatan menggunakan Teknologi GNSS (Global Navigation Satellite Systems) yang selalu dipantau setiap tahunnya.
Dari hasil awal penelitian, didapatkan bahwa beberapa lokasi di Pulau Sumatera telah mengalami penurunan hingga 1-3 cm per tahunnya. Lokasi terparah yang mengalami penurunan muka tanah berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera yaitu Sampali di Sumatera Utara, Kota Dumai di Riau, dan Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Redho Surya Perdana, S.T., M.T sebagai ketua peneliti mengatakan bahwa kemungkinan besar penyebab terjadinya land subsidence ini karena penggunaan tanah di area Pesisir Timur Sumatera yang didominasi dengan wilayah industri dan perkotaaan yang melakukan eksploitasi air tanah (groundwater) secara berlebihan sehingga kekuatan lapisan akuifer tertekan (confined aquifer) menjadi berkurang hingga permukaan tanah menjadi turun seiring air tanah yang selalu diambil.
Leave a Reply